Rabu, 18 Januari 2017

Biaya Berdasarkan Proses

Perusahaan memilih sistem perhitungan biaya produk sebagian berdasarkan pada sifat produk-produk yang mereka produksi dan para pelanggan yang mereka layani. Ketika sebuah perusahaan memproduksi produk atau melakukan jasa sesuai dengan permintaan pelanggan dan dalam jumlah yang terbatas, perusahaan tersebut akan menggunakan perhitungan biaya berdasarkan pesanan. Sebaliknya, perusahaan yang memproduksi produk dalam proses aliran yang berkelanjutan atau dalam kumpulan output, dimana setiap unitnya pada dasarnya adalah sama dengan yang lainnya,maka umumnya menggunakan metode perhitungan biaya berdasarka proses.

Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan berdaarkan proses mengakumulasikan biaya-biaya dengan komponen biaya dalam setiap departemen produksinya. Akan tetapi kedua sistem tersebut menetapkan biaya-biaya ke output departemental secara berbeda.

Dalam sistem berdasarkan pesanan, biaya-biaya ditetapkan ke pekerjaan-pekerjaan tertentu dan kemudian jika mungkin ke unit-unit yang terkandung didalam pekerjaan.

Perhitungan biaya berdasarkan proses menggunakan sebuah teknik rata-rata untuk menetapkan biaya-biaya secara langsung ke unit-unit yang telah di produksi selama periode tersebut.

Dalam kedua sistem, biaya-biaya per unit di pindahkan saat barang dipindahkan dari satu departemen ke departemen selanjutnya sehingga total biaya produksinya dapat diakumulasikan.

Menetapkan biaya-biaya ke unit-unit produksi membutuhkan penggunaan dari sebuah proses rata-rata. Dalam situasi yang paling mudah, sebuah biaya per unit aktual produk ditentukan dengan membagi periode biaya produksi departemental dengan periode kuantitas produksi departemental yang dapat digambarkan dengan formula berikut:


Biaya produksi : Pembilang

Formula pembilang didapatkan dengan mengakumulasikan biaya-biaya departemental yang terjadi dalam sebuah periode tunggal. Karena kebanyakan perusahaan membuat lebih dari satu jenis produk, biaya-biaya harus diakumulasikan dengan produk di dalam setiap departemen. Akumulasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu dari akun persediaan barang dalam proses (WIP) untuk setiap produk atau akun pengendali persediaan barang dalam proses (WIP) tunggal yang didukung oleh buku besar pembantu yang rinci dan mengandung informasi produk yang spesifik.

Gambar berikut menunjukan sumber dokumen yang digunakan untuk membuat penetapan biaya awal pada departemen produksi selama sebuah periode. Biaya-biaya ditetapkan ulang pada akhir periode (biasanya setiap bulan) dari departemen ke unit yang telah diproduksi. Saat barang-barang dipindahkan dari satu departemen ke departemen selanjutnya, biaya produksi departemental yang berhubungan juga ikut dipindahkan. Ketika produk-produk telah terselesaikan, biaya-biayanya dipindahkan dari persediaan barang dalam proses (WIP) ke persediaan barang jadi (FG).

Biaya bahan baku langsung dapat diukur dari slip permintaan bahan; biaya tenaga kerja langsung dapat ditentukan dari kertas kerja pegawai dan tarif upah untuk periodfe tersebut.

Biaya overhead harus dialokasikan ke output.  Jika total biaya overhead secara relatif konstan dari periode ke periode dan volume produksi secara relatif tetap dari waktu ke waktu, biaya-biaya overhead aktual mungkin digunakan untuk perhitungan biaya produk. Jika tidak, menggunakan biaya overhead aktual untuk perhitungan biaya produk akan memberikan hasil dalam biaya per unit yang berubah-ubah (berfluktuasi) dan oleh karenanya, tarif pembebanan yang telah ditentukan menjadi lebih tepat.


Kuantitas produksi : Penyebut

Penyebut dalam formula biaya per unit menunjukan total produksi departemental untuk periode tersebut. Jika semua unit telah 100 persen terselesaikan pada akhir setiap periode akuntansi, unit unit dapat dengan mudah dihitung untuk mendapatkan penyebutnya.

Dalam proses produksi umumnya, bagaimanapun, sebagian unit unit yang telah terselesaikan terdiri dari persediaan barang dalam proses pada akhir periode dan menjadi persediaan awal barang dalam proses yang sebagian telah terselesaikan untuk periode selanjutnya.

Perhitungan biaya berdasarkan proses menetapkan biaya-biaya ke kedua unit - unit yang telah terselesaikan sepenuhnya dan telah terselesaikan sebagian dengan mengubah secara matematis sebagian dari unit-unit yang telah terselesaikan ke keseluruhan unit yang ekuivalen.

Pemeriksaan fisik unit persediaan akhir barang dalam proses diperlukan untuk menentukan proporsi dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan pekerjaan overhead yang telah terjadi selama periode barjalan. Seratus persen dikurang proporsi ini menggambarkan proporsi dari pekerjaan untuk diselesaikan dalam periode yang akan datang.

Unit Produksi Ekuivalen

Unit-unit pada umumnya mengalir melalui sebuah departemen produksi dalam urutan firs-in first-out. Barang-barang yang tidak terselesaikan pada akhir periode sebelumnya terselesaikan pertama dalam periode yang berjalan saat ini, kemudian unit-unit dimulai dan diselesaikan selama periode berjalan, dan pada akhirnya beberapa unit telah dimulai tetapi tidak terselesaikan selama periode berjalan.

Karena usaha berproduksi memberikan manfaat beraneka ragam unit-unit yang berbeda, produksi tidak dapat diukur dengan menghitung semua unit. Para Akuntan menggunakan sebuah konsep yang biasa disebut dengan unit produksi ekuivalen untuk mengukur kuantitas dari produksi yang dicapai selama sebuah periode.

Unit Produksi Ekuivalen - Equivalent Units of Production (EUP), merupakan perkiraan jumlah keseluruhan unit dari output yang dapat diproduksi selama sebuah periode dari usaha yang sebenarnya dikeluarkan selama periode tersebut.

Contoh : PT A tidak memiliki persediaan barang dalam proses pada 1 November, selama bulan November perusahaan tersebut telah memproses 220.000 unit: 200.000 unit telah terselesaikan sepenuhnya dan 20.000 unit terselesaikan 40 persen pada akhir periode. EUP untuk periode tersebut adalah:


Metode Rata-rata Tertimbang dan Metode First-in First-out dalam Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses

Kedua metode akuntansi untuk arus biaya dalam perhitungan biaya berdasarkan proses adalah:

1. Rata-rata Tertimbang
Menghitung biaya rata-rata tunggal per unit dari gabungan persediaan barang dalam proses awal dan produksi periode berjalan.

2. FIFO
Memisahkan persediaan awal barang dalam proses dan produksi di periode berjalan juga biaya biayanya sehingga biaya periode berjalan per unit dapat dihitung.

Metode-metode tersebut merefleksikan cara dimana arus biaya diasumsikan terjadi didalam proses produksi. Didalam sebuah cara yang sangat umum, pendekatan-pendekatan perhitungan biaya berdasarkan proses ini dapat dihubungkan dengan metode arus biaya yang digunakan dalam akuntansi keuangan.

Satu tujuan dari sistem perhitungan biaya adalah untuk menentukan sebuah biaya produk untuk digunakan pada laporan keuangan. Ketika barang-barang dipindahkan dari persediaan barang dalam proses ke persediaan barang jadi (atau departemen lainnya), sebuah biaya harus ditetapkan ke barang-barang tersebut. Sebagai tambahan, pada akhir periode manapun, sebuah nilai harus ditetapkan ke barang-barang yang hanya terselesaikan sebagian dan masih berada dalam persediaan barang dalam proses. Penetapan dari kedua harga pokok produksi dan harga persediaan akhir barang dalam proses membutuhkan spesifikasi metode arus biaya proses (WA atau FIFO).





Tidak ada komentar:

Posting Komentar