Senin, 24 September 2018

Terbawa Arus atau Mengikuti Arus ?


Tentu aku akan tenang jika aku berlayar di arus yang tenang
Santai menikmati keindahan sekitar sungai yang sejuk dan indah
menghirup udara yang dingin sejuk sesekali terdengar saut menyaut kicauan burung
dari selah selah pepohonan nan rindang ada juga yang terbang rendah sambil bernyayi
tentu sangat bahagianya hati jika bisa terus seperti itu...

Namun Arus sungai tak selamanya tenang, gejolak demi gejolak siap menunggu di depan
Burung burungpun akan lelah jika terus bernyanyi
tentu mereka akan pergi mencari makan untuk hidupnya dan keluarganya
Udara nan sejuk pun akan segera berganti dengan panas teriknya matahari
Tentu akan ada yang berubah di tiap waktu yang berlalu

begitupun Arus ini..mulai menguat tajam dengan arah yang tidak beraturan
sesekali terhentuk batu jika tak pandai mengayuh dayung
tentu aku tak sanggup mengayuh dayung sendiri di tengah arus yang mulai galak
Sementara lengan ku mulai lelah maka akan berhenti sejenak untuk istirahat
namun perahu ini akan tetap berjalan terbawa arus, kini arus mulai menguasai arah perahu ku
Tentu aku tetap berusaha mengelak kayuh walau berat
Karena aku masih belum melihat ujung dari perjalanan ini
dan jangan tanya kemana tujuanku, tentu ke arah yang lebih baik

dan sementara perahu melaju terbawa arus dan arah yang kupertahankan
Tentu aku mulai berfikir dan bertanya
haruskah aku berjalan terbawa arus, atau mengikuti arus ?
atau ikuti arusnya tapi tidak terbawa arus ?

Indragiri Hulu, 04 Oktober 2018

Angin di penghujung September


Senin pagi
Masih pagi dan nampaknya langit terlihat cerah bersinar
Sementara mataku masih terlalu berat untuk menangkap sinarmu
Sesekali ku pejam mata karna berpapasan langsung dengan silau cahayamu
Terlihat rapuh namun rentan terjatuh terlihat tegar meski tak berakar

Namun pagi tetaplah pagi
Yang sekiranya pasti berganti waktu siang dan malam
Saut menyaut tiupan angin yang silih berganti entah dari mana mulainya
yang ku tau pagi ku selalu sama walau hari berganti
Selalu diawali dengan campuran serbuk kopi gula dan di banjiri air panas secukupnya

Tak pernah berubah selama empat tahun terakhir ini
Mungkin sudah menjadi kewajiban atau bagian rutinitas yang enggan ku rubah
Namun, pagi ini sungguh luar biasa, hari ini ada yang beda dari biasanya
Walau langit cerah angin berhembus tenang mentari bersinar
Namun ada yang lain terasa sepertinya

Ternyata semua ini bukan tentang gejolak alam semesta
Namun tentang sebuah kabar angin
Kabar angin yang serasa memartil kepalaku kepala hingga ujung jari....




Minggu, 23 September 2018

Kepada ~ 2


Kepada waktu yang terus berlalu
Entah sudah berapa banyak cerita ku tulis dalam secarik kertas putih
Tak tau lagi akan seberapa banyak cerita yang akan terjadi lagi
cerita bercampur drama atau drama dalam cerita
yang terbagi dalam suka maupun duka
tetap saja isinya akan menjadi selembaran kertas usang
karena akan kutumpuk tiap kali ada cerita baru terjadi
dan akan ku geletakan dimana ada tempat kosong
penuh bertumpuk dan berdebu dan beberapa berceceran
kali ini aku tak berminat merapikannya
namun aku akan kembali membuat cerita baru
mungkin tak akan ku jadikan tumpukan bersama dengan lembaran yang lalu
namun akan ku bingkai dengan frame agar rapi
dan
Kepada yang ku siratkan dalam ceritaku....
Izinkan ku membingkaimu..



Indragiri Hulu, 04 Oktober 2018

Minggu, 02 September 2018

Hujan penghapus drama


Hanya saja aku menghindari penyesalan yang ku tepiskan dengan rangkaian kata "Jika saja"

Hanya saja aku tak mau terperangkap ke dalam ungkapan takdir atas kesalahan yang tak sengaja ku buat

Sementara waktu ku biarkan terus menerus membunuh sisa umurku,
hingga suatu saat nanti tak ada penyesalan yang ku pikul ketika bersamamu

Sementara kebohongan mu terus mengalir bagai sungai yang di musim hujan bulan Juni,
Aku mulai sadar jika kebohongan itu untuk menutupi kekurangan,
maka pertanyaan ku adalah seberapa banyak kekuranganmu ?
berapa lama kau sanggup seperti itu ? hingga sungai mngeringkah?

Sendiri, biarlah sementara ini sendiri, sebab inilah yang kupilih
tak berarti kesendirianku adalah kesepian yang kurasa
sebab, di keramaian pun aku hanyalah bisa merasakan kebohongan.

Sementara aku sendiri, aku tau hujan sedang berlangsung di luar sana, berharap menghapus semua drama cerita kemarin.