Jumat, 23 Januari 2015

PIUTANG

Piutang


Piutang adalah klaim uang, barang dan jasa kepada pelanggan dan pihak-pihak lainnya. Termasuk dalam pos piutang antara lain piutang dagang, piutang pihak terafiliasi, piutang wesel, piutang bunga dan piutang lain-lain. Piutang usaha disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value), yaitu jumlah bruto dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan piutang tak tertagih diestimasi berdasarkan review atas kemampuan tertagihnya saldo piutang usaha. Sedangkan piutang wesel disajikan sebesar nilai saat ini (present value) yaitu jumlah dari pembayaran dimasa depan didiskonto dengan tingkat bunga tertentu.
a.         Klasifikasi piutang
Dalam arti luas, istilah piutang dapat digunakan bagi semua hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa. Piutang usaha meliputi semua piutang dagang yang tidak disertai dokumen tertulis atau “wesel”. Bagian-bagian berikut membahas masalah utama akuntansi yang berkaitan dengan piutang.
Ø  kapan diakuinya,
Ø  penilaian dan pelaporannya,
Ø  penggunaannya sebagai sumber kas dalam pembiayaan operasi perusahaan.
Pengakuan piutang usaha berkaitan dengan pengakuan pendapatan. Pendapatan pada umumnya dicatat ketika proses menghasilkan laba telah selesai dan kas dapat direalisasikan.
 Piutang yang berasal dari penjualan barang umumnya diakui pada waktu hak milik atas barang bersih ke pembeli. Karena saat peralihan hak dapat bervariasi sesuai dengan syarat-syarat penjualan, maka lazimnya piutang diakui pada saat barang dikirimkan kepada pelanggan. Pada titik waktu inilah kriteria pengakuan pendapatan lazimnya dipenuhi. Piutang tidak boleh diakui untuk barang dagang yanng dikirimkan atas dasar konsinyasi dimana pengirim barang tetap memegang hak atas barang itu sampai barangnya terjual oleh pihak yang diberi titipan barang. Piutang untuk jasa kepada pelanggan semestinya diakui ketika jasa itu dilaksanakan


Ayat jurnal untuk mengakui piutang dari penjualan barang atau jasa adalah:
Piutang usaha                                      xxx
            Penjualan                                             xxx
(untuk mengakui piutang dari penjualan barang atau jasa)
Pada saat piutang itu tertagih, jurnal yang dibuat adalah:
Kas                                                      xxx
            Piutang usaha                                      xxx
(untuk mengakui piutang dari penjualan barang atau jasa)
Untuk pasar swalayan, mungkin bagian piutang yang cukup besar berasal dari “penjualan yang dibayar dengan kartu kredit”, pengakuan piutang seperti itu sama dengan pengakuan untuk piutang dagang lain.
Perlakuan atas penjualan yang dibayar dengan kartu kredit untuk perusahaan – perusahaan lain, seperti American Express atau bank-bank yang menangani Visa atau Master card, agak berbeda. Perusahan-perusahaan ini umumnya bertanggung jawab untuk mengesahkan kredit pelanggan dan menagih piutang, karena itu, mereka biasanya membebankan bianya administrasi sebesar 2% sampai 5% dari penjualan. Perusahaan perusahaan ini umumnya mengikuti salah satu dari dua prosedur berikut untuk melakukan pembayaran kepada perusahaan eceran yang menerima kartu kredit mereka, yaitu (1) pengecer harus menyerahkan tanda terima kartu ktedit ke perusahaan pengeluar kartu ktedit untuk menerima pembayaran, atau (2) mereka memperbolehkan para pengecer untuk menerima pembayaran langsung ke rekeningnya di bank. Dalam kasus penjualan yang dibayarkan dengan kartu kredit, piutang tidak pernah dibukukan oleh perusahaan eceran. Piutang dari pelanggan adalah tanggung jawab bank yang mengeluarkan kartu kredit tersebut. Pelanggan membayar langsung ke bank dan setiap piutang yang tak tertagih merupakan kerugian bagi bank.

b.        Diskon/potongan dagang
Banyak perusahaan menagih pelanggannya pada harga jual kotor dikurangi suatu jumlah yang ditetapkan sebagai potongan dagang (trade discount). Potongan ini dapat bervariasi menurut pelanggannya tergantung pada volume bisnis atau pesanan dari pelanggan. Sebenarnya, potongan dagang mengurangi harga jual yang berlaku menjadi harga jual bersih yang benar-benar dibebankan kepada pelanggan. Harga bersih ini adalah jumlah yang harus dicatat untuk piutang usaha dan pendapatan.
Potongan penjualan yang sederhana dan digunakan secara luas, seperti contoh berikut, dengan syarat :2/10, n/30” (diskon 2% diberikan jika dibayarkan dalam jangka waktu 10 hari, jumlah bersih jatuh tempo dalam 30 hari):
Penjualan Rp. 1.000.000,- syarat 2/10, n/30:
Tanggal
Keterangan
Debit
Kredit
xxx
Piutang usaha
Rp. 1.000.000


     Penjualan

1.000.000
(untuk mencatat penjualan secara kredit)

Pembayaran diterima dalam periode diskon:
Tanggal
Keterangan
Debit
Kredit
xxx
Kas
Rp.980.000


Potongan penjualan
Rp.20.000


     Piutang usaha

1.000.000
(untuk mencatat penjualan secara kredit)

c.         Retur penjualan dan pengurangan harga
Dalam kegiatan normal perusahaan, ada kemungkinan beberapa barang akan dikembalikan (retur) dan sejumlah pengurangan harga (allowance) harus diberikan karena adanya faktor-faktor seperti kerusakan barang selama pengiriman, barang yang kurang sempurna, cacat, atau kesalahan pengiriman barang baik dalam kuantitas maupun tipenya. Untuk mengilustrasikannya, diasumsikan barang dagang seharga Rp. 1.000.000,- terjual, kemudian diretur seluruhnya, pengembalian itu dicatat sebagai berikut :

Tanggal
Keterangan
Debit
Kredit
Xxx
Retur penjualan
Rp. 1.000.000


     Piutang usaha

1.000.000
(untuk mencatat pengembalian barang dagang)

d.        Penilaian piutang
Jumlah piutang yang cukup besar dalam suatu perusahaan, tidak semuanya dapat tertagih. Piutang harus disajikan dalam laporan keuangan dengan nilai yang dapat direalisasikan sehingga diperlukan penilaian terhadap piutang tersebut. Didalam akuntansi, metode yang lazim digunakan adalah metode penghapusan piutang (direct write-off method) dan metode penyisihan (allowance method).
·           Metode penghapusan langsung
Metode yang paling sederhana untuk mengakui kerugian dari piutang tak tertagih adalah dengan mendebit akun beban (beban piutang tak tertagih) dan mengkredit piutang usaha pada saat piutang tidak dapat ditagih. Metode ini tidak memberikan perbandingan (matching) pendapatan dengan beban periode berjalan dan tidak melaporkan piutang pada nilai bersih yang dapat direalisasikan. Karena itu, penggunaan metode penghapusan langsung dianggap menyimpang dari prinsip akuntansi yang diterima umum.
·           Metode penyisihan
Dalam metode ini perusahaan menaksir beban piutang tak tertagih sebesar persentase tertentu dari penjualan atau dari saldo piutang. Perusahaan akan mendebit akun beban piutang tak tertagih dan mengkredit akun penyisihan piutang tak tertagih. Jurnal dibuat di akhir periode akuntansi melalui jurnal penyesuaian sebagai berikut:

Tanggal
Keterangan
Debit
Kredit
xxx
Beban piutang tak tertagih
Xxxx


     Penyisihan piutang tak tertagih

Xxxx
(untuk mencatat pembebanan piutang tak tertagih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar