Definisi Aset
Menurut FASB mendefinisi aset dalam kerangka konseptualnya
sebagai berikut (SFAC No 6: 25) :
Assets are probable future economic benefits obtained or
controlled by a perticular entity as a result of past transactions or events
(Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti atau diperoleh atau
dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas akibat transaksi atau kejadian masa
lalu).
Menurut IAI dalam SAK (2009:9), “Aset adalah sumber daya
yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari masa lalu dan dari mana
manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan”.
Dengan makna yang sama, IASC mendefinisi aset sebagai
berikut:
An assets is resource controlled by the enterprise as a
result of past events and from which future economic benefits are expected to
flow to the enterprise.
Dalam Statement of Accounting Concepts No. 4, Australian
Accounting Standard Board (AASB) mendefinisi aset sebagai berikut:
Assets are service potential or future economic benefits
controlled by the reporting entity as a result of past transaction or other
past events.
Karakteristik aset
Karakteristik aktiva berkaitan dengan kriteria yang dapat
digunakan untuk menentukan apakah transaksi tertentu diakui sebagai elemen
aktiva dalam laporan keuangan. Karakteristik tersebut berhubungan dengan
definisi aktiva.
Karakteristik umum asset sebagai berikut :
1. Adanya karakteristik manfaat dimasa mendatang
2. Adanya pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aktiva
3. Berkaitan dengan entitas tertentu
4. Menunjukkan proses akuntansi
5. Berkaitan dengan dimensi waktu
6. Berkaitan dengan karakteristik keterukuran
FASB mendefinisikan aktiva adalah manfaat ekonomi yang
mungkin terjadi dimasa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu
entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.
Aset
Aset didefinisikan sebagai
sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa masa
lalu dan memiliki manfaat ekonomi di masa depan yang dapat diperoleh
perusahaan. Pada umumnya, aset tetap memiliki bentuk fisik. Namun demikian,
bentuk fisik tersebut bukanlah syarat utama untuk menentukan keberadaan aset.
Meskipun aset tidak berwujud tidak memiliki bentuk fisik, namun dapat
dikategorikan sebagai aset, karena dikuasai oleh perusahaan dan mendatangkan
manfaat ekonomi di masa depan. Dalam menentukan status aset, hak milik bukanlah
yang utama. Pengendalian atas manfaat yang diharapkan dari aset juga dapat
digunakan untuk menetukan status aset. Misalnya, properti yang diperoleh
melalui sewa guna usaha pembiayaan (financial lease), dapat diakui sebagai
aset. Pengakuan aset dalam laporan posisi keuangan didasarkan pada adanya
manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh oleh perusahaan dan aset tersebut
dapat mempunyai nilai atau biayanya dapat diukur secara andal. Aset tidak
diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat
ekonominya tidak mungkin mengalir kepada perubahan setelah periode akuntansi
berjalan.
Entitas mempertimbangkan apakah pos-pos tambahan disajikan
secara terpisah didasarkan pada penilaian dari (PSAK 1 “Revisi 2009”, paragraf
56):
1. Sifat dan
likuiditas aset;
2. Fungsi
aset tersebut dalam entitas;
3. Jumlah,
sifat dan jangka waktu liabilitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar