Rabu, 19 November 2014

ASET

Definisi Aset

Menurut FASB mendefinisi aset dalam kerangka konseptualnya sebagai berikut (SFAC No 6: 25) :
Assets are probable future economic benefits obtained or controlled by a perticular entity as a result of past transactions or events (Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti atau diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas akibat transaksi atau kejadian masa lalu).
Menurut IAI dalam SAK (2009:9), “Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan”.

Dengan makna yang sama, IASC mendefinisi aset sebagai berikut:
An assets is resource controlled by the enterprise as a result of past events and from which future economic benefits are expected to flow to the enterprise.
Dalam Statement of Accounting Concepts No. 4, Australian Accounting Standard Board (AASB) mendefinisi aset sebagai berikut:
Assets are service potential or future economic benefits controlled by the reporting entity as a result of past transaction or other past events.

Karakteristik aset

Karakteristik aktiva berkaitan dengan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan apakah transaksi tertentu diakui sebagai elemen aktiva dalam laporan keuangan. Karakteristik tersebut berhubungan dengan definisi aktiva.
Karakteristik umum asset sebagai berikut :
1. Adanya karakteristik manfaat dimasa mendatang
2. Adanya pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aktiva
3. Berkaitan dengan entitas tertentu
4. Menunjukkan proses akuntansi
5. Berkaitan dengan dimensi waktu
6. Berkaitan dengan karakteristik keterukuran
FASB mendefinisikan aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.

Aset

Aset didefinisikan sebagai  sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lalu dan memiliki manfaat ekonomi di masa depan yang dapat diperoleh perusahaan. Pada umumnya, aset tetap memiliki bentuk fisik. Namun demikian, bentuk fisik tersebut bukanlah syarat utama untuk menentukan keberadaan aset. Meskipun aset tidak berwujud tidak memiliki bentuk fisik, namun dapat dikategorikan sebagai aset, karena dikuasai oleh perusahaan dan mendatangkan manfaat ekonomi di masa depan. Dalam menentukan status aset, hak milik bukanlah yang utama. Pengendalian atas manfaat yang diharapkan dari aset juga dapat digunakan untuk menetukan status aset. Misalnya, properti yang diperoleh melalui sewa guna usaha pembiayaan (financial lease), dapat diakui sebagai aset. Pengakuan aset dalam laporan posisi keuangan didasarkan pada adanya manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh oleh perusahaan dan aset tersebut dapat mempunyai nilai atau biayanya dapat diukur secara andal. Aset tidak diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya tidak mungkin mengalir kepada perubahan setelah periode akuntansi berjalan.
Entitas mempertimbangkan apakah pos-pos tambahan disajikan secara terpisah didasarkan pada penilaian dari (PSAK 1 “Revisi 2009”, paragraf 56):
1.   Sifat dan likuiditas aset;
2.   Fungsi aset tersebut dalam entitas;
3.   Jumlah, sifat dan jangka waktu liabilitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar