Kamis, 15 November 2018

Teknik membuat Laporan Arus Kas (Cash Flow)

Berawal dari nge'cek kerjaan Junior, ternyata masih banyak yang gak bisa buat laporan arus kas, masih banyak juga yang gak paham, gak tau unsur-unsur laporan arus kas, dan banyak lagi deh. Dan akhirnya saya memutuskan buat tulisan sederhana mengenai Laporan Arus Kas, mengenai pengertian, unsur unsur arus kas dan beberapa jenis transaksi yang terkait klasifikasi aktifitas dalam laporan arus kas.


Sebagaimana yang kita tau, laporan arus kas adalah salah satu bagian dari isi dalam unsur laporan keuangan.  Sebelumnya kita sudah tau kan apa aja isi dari Laporan keuangan?

Oke, sedikit saya bahas lagi, laporan keuangan itu terdiri dari beberapa laporan yang diantaranya adalah: 
  1. Laporan Posisi Keuangan
  2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain
  3. Laporan Perubahan Ekuitas
  4. Laporan Perubahan Arus kas
  5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Nah itulah unsur-unsur dari laporan keuangan, sangat sederhana bukan ? Kan Cuma ada 5 aja bagiannya, ya gak susah lah yaa…yaa klo masih ngerasa susah, buat mudah aja, kalimat yang suka saya gunain klo lagi ngobrol "Make it simple"., so, jangan dipersulit, oke.

Oke, kali ini saya mau coba ngejabarin apa itu pengertian laporan arus kas, yang beberapa saya ambil dari pengertian PSAK, dan pemahaman sendiri berdasarkan pengalaman saja dan cara pemisahan akun dalam pengelompokan ke masing-masing aktifitas dalam laporan arus kas untuk pembuatan atau menyusun laporan arus kas.

Tujuan dibuatnya Laporan Arus Kas adalah:

Informasi tentang arus kas entitas berguna dalam menyediakan  pengguna laporan keuangan dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan  kas dan setara  kas serta menilai kebutuhan entitas untuk  menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan  keputusan ekonomik oleh pengguna mensyaratkan evaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.

Melihat dari tujuan tersebut, kita sudah dapat menggambarkan bagaimana cara membuat atau menyusun laporan arus kas, logika dasar yang kita ambil adalah dari kata "Kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta  menilai kebutuhan  entitas untuk  menggunakan  arus kas tersebut", jadi dengan kata lain, laporan arus kas adalah laporan yang berisi tentang bagaimana cara mendapatkan uang kas dan untuk apa saja uang kas tersebut kita keluarkan, mudahnya lagi, bagaimana proses masuknya dan bagaimana proses keluarnya kas tersebut. Tugas kita hanya memisahkan dari segi aktivitasnya saja.

Dalam Laporan Arus Kas, terdapat tiga aktifitas diantaranya, Aktifitas Operasi, Aktifitas Investasi dan Aktifitas Pendanaan, dimana di masing-masing aktifitas terdapat unsur penerimaan dan pengeluaran kas. Setiap aktifitas arus kas yang masuk maupun keluar harus di klasifikasikan ke dalam tiga aktifitas tersebut. Pada dasarnya,  entitas/perusahaan membutuhkan kas dengan alasan yang sama meskipun terdapat perbedaan dalam aktivitas penghasil pendapatan utama (revenue-producingactivities). Entitas membutuhkan kas untuk melaksanakan usahanya, melunasi kewajibannya, dan membagikan dividen kepada investor. Oleh sebab itu entitas/perusahaan menyajikan laporan arus kas.

Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain, maka laporan arus kas dapat menyediakan informasi yang memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset neto entitas, struktur keuangannya  (termasuk  likuiditas  dan solvabilitas) dan  kemampuannya untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian  terhadap keadaan dan peluang yang berubah. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai  kini arus kas masa depan dari berbagai entitas. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai entitas  karena dapat meniadakan dampak penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.

Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan. Informasi arus kas historis juga berguna untuk meneliti ketepatan dari penilaian masa lalu  atas arus kas masa depan dan dalam menguji hubungan antara profitabilitas dan arus kas neto serta dampak perubahan harga.


Format Laporan Arus Kas

Aktivitas Operasi: Jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi adalah indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas telah menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara  kemampuan  operasi entitas, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa bantuan sumber pendanaan dari luar. Informasi tentang komponen spesifik atas arus kas operasi historis adalah berguna, dalam hubungannya dengan informasi lain, dalam memprakirakan arus kas operasi masa depan.


Aktivitas Investasi: Pengungkapan  terpisah  arus kas yang timbul  dari aktivitas  investasi adalah penting karena  arus kas tersebut  mempresentasikan sejauh mana pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber  daya yang diintensikan untuk  menghasilkan penghasilan dan  arus  kas masa depan. Hanya  pengeluaran yang  menghasilkan pengakuan atas aset dalam  laporan posisi keuangan yang memenuhi syarat untuk diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.


Aktivitas Pendanaan: Pengungkapan terpisah atas arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah penting karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas.


Klasifikasi aktifitas pada laporan arus kas diatas merupakan transaksi umum atau wajar yang sering kita jumpai dalam kegiatan usaha normal sebuah Entitas/Perusahaan. Meskipun berbeda jenis usaha sebuah Perusahaan, semestinya tidak jauh berbeda pengelompokan tiap-tiap transaksinya, intinya, jika kita paham konsep dari masing-masing klasifikasi aktifitas tersebut maka kita juga dapat dengan mudah mengelompokan transaksi yang ada dalam laporan keuangan Entitas/Perusahaan tersebut.

Mudah kan...?

Sekian, sampai berjumpa di Materi selanjutnya....

Sumber: 

PSAK 2
Pengalaman sebagai Auditor Eksternal


2 komentar: