Hujan kah atau hujatan kah ?
Kini musim pun mulai berganti
rasanya kemarau sudah puas menyapa di tanahku ini
lambat melambat mulai pergi perlahan dengan tenang
Bulan bulan penghujung tahun kini tlah tiba
merambat perlahan membawa kabar gembira
mulai ditandai dengan tiupan angin yang sejuk dan
membawa gumpalan awan hitam yang mulai menutupi langit
diselingi dengan auman sang gemuruh yang lantang..
saat itu tak ada yang lebih bahagia selain tanah dan pepohonan
tanah berkata; cepatlah segeralah turunkan air hujanmu itu wahai awan...
sambut teriakan pepohonan pada awan; ayolah cepat, tunggu apalagi, aku sudah menunggu saat saat ini cukup lama...tunggu apa lagi..
Tak lama sang hujan pun turun perlahan rintik demi rintik berjatuhan
namun tak banyak, hanya sebagai tanda...tak lama hujan berkata; tak adakah yang lebih bahagia selain engkau wahai tanah dan pepohonan ?
pepohonan tercengang dengan pertanyaan itu,
namun tanah sadar akan hal itu
iya berkata, barusan aku masih mendengar manusia riuh gaduh berlari sambil menghujat hujan.
pepohonan tercengang mendengarnya..
Pict by:
http://www.beritainspiratif.com/filosofi-hujan-hujan-turun-karena-bumi-membutuhkan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar